Istilah HRD (Human Resource Department) tentunya sudah sangat familiar bukan? Yes, mereka adalah “Pintu Masuk” yang harus dilalui kandidat untuk bekerja di suatu perusahaan. Bukan pekerjaan mudah menjadi seorang HR, mereka harus menyiapkan alur mulai dari proses rekrutmen hingga karyawan resign loh.
Tugas seorang HR bukan hanya merekrut karyawan baru, tetapi juga harus mengembangkan kemampuan karyawan melalui berbagai pelatihan, melakukan manajemen penilaian kinerja karyawan, menyelesaikan konflik internal, memastikan karyawan mengikuti dan melaksanakan peraturan perusahaan, hingga mengurus berbagai hal administrasi kepegawaian.
Sekarang ini sudah ada jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource Management) di berbagai universitas, yang memang mempelajari hubungan seorang pekerja dan perusahaan. Berarti, skill ini sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan perusahaan.
Keberhasilan perusahaan adalah keberhasilan bersama para karyawan, juga sebagai tolak ukur keberhasilan tim HRD dalam me-manage orang / karyawan (menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat).
Strategi Ampuh Bagi Seorang HR
Dalam menghadapi kompleksitas dunia kerja modern, strategi Human Resources (HR) harus mencerminkan adaptabilitas dan inovasi. Pertama-tama, integrasi teknologi menjadi poin krusial. Pemanfaatan sistem manajemen sumber daya manusia (HRM) membantu menciptakan efisiensi operasional, memberikan informasi real-time, dan memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih tepat waktu. Dengan demikian, HR dapat berfungsi sebagai katalisator transformasi digital di dalam organisasi.
Penting juga untuk memprioritaskan pengembangan karyawan. Melalui pelatihan dan pengembangan berkelanjutan, HR dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan pribadi dan profesional karyawan. Kombinasi program mentorship dan ruang untuk pengembangan keterampilan individu dapat menjadi dasar dari strategi ini.
Dalam konteks kesejahteraan karyawan, HR dapat mengimplementasikan kebijakan yang holistik. Fleksibilitas waktu kerja, layanan kesehatan yang komprehensif, dan dukungan mental menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa dihargai dan didukung secara menyeluruh.
10 skill yang harus dikuasai seorang HR
Oleh karena itu seorang HR profesional harus mempertajam berbagai keterampilan yang tidak hanya relevan namun juga mampu menyokong perkembangan dinamika dunia kerja modern. Sepuluh keterampilan yang akan dibahas dalam artikel ini menjadi fondasi yang membedakan antara HR yang hanya menjalankan tugas rutin dengan mereka yang mampu memimpin transformasi di dalam organisasi.
Baca juga : Cara Ampuh Mengatasi Burnout Syndrome di Kalangan Pekerja
1. Memahami dan Mengikuti Update Peraturan dan Hukum Ketenagakerjaan yang Berlaku
Peraturan dan hukum ketenagakerjaan yang resmi dikeluarkan Pemerintah Indonesia sebagai Undang-Undang, Peraturan Pemerintah maupun Peraturan Menteri yang berkaitan dengan ketenagakerjaan adalah dasar dan landasan utama seorang HR. Regulasi dasar ketenagakerjaan yang meliputi hak cuti, kontrak kerja, tunjangan, dan masih banyak lagi merupakan kebijakan Perusahaan yang harus dipahami oleh HRD. Harus mengikuti perkembangan dan pembaharuan hukum, baik Undang Undang Ketenagakerjaan maupun Peraturan Pemerintah / Menteri mengenai Ketenagakerjaan. Untuk saat ini, pedoman yang harus dikuasai oleh setiap HRD adalah hukum mengenai ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia diatur dalam UU no. 13 tahun 2003 dan UU no. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Memiliki pengetahuan akan visi, misi, orientasi bisnis perusahaan akan menjadi nilai tambah bagi HRD. Berbekal pengetahuan ini, HRD dapat mencari kandidat yang tepat untuk posisi yang tepat (The Right Man on The Right Place). Dan, menjadikanmu lebih selektif terhadap karyawan yang dirasa sudah tidak sejalan dengan kebijaksanaan perusahaan. Hal tersebut dapat menjaga kualitas sumber daya manusia sehingga keberhasilan perusahaan tercapai dengan memaksimalkan kinerja karyawan.
2. Memiliki kemampuan merekrut kandidat
Rintangan dan permasalahan sering dialami oleh HRD dalam mencari kandidat yang tepat. Mulai dari pemilihan dan pemasangan iklan lowongan pekerjaan pada job portal yang tepat. Screening atau menyortir CV dan dokumen pendukung lainnya dengan teliti dan cermat. Proses ini sangat menentukan “nasib” kandidat dalam proses rekrutmen, jika salah menyortir, maka perusahaan bisa kehilangan kandidat potensial.
Seorang HR juga harus melek teknologi untuk memaksimalkan kinerja, baik dalam proses perekrutan maupun proses selanjutnya. Berbekal teknik tes dengan memanfaatkan teknologi, seperti logika aritmatika, psikotes, tes kepribadian, dsb, seorang HR dapat menemukan kandidat yang tepat.
Proses selanjutnya adalah mengatur waktu interview antara kandidat dan user perusahaan. Pada tahap ini, Anda harus menyiapkan pertanyaan kritikal dan berbobot untuk menyaring kualitas kandidat yang sesuai dengan standarisasi perusahaan.
3. Melakukan Onboarding Karyawan Baru
Hal ini menjadi peran penting ketika karyawan baru, mengapa penting? Yap, hal ini yang menjadikan karyawan baru memahami betul mengenai profil perusahaan sehingga karyawan dapat menyesuaikan kemampuan dengan budaya di perusahaan tersebut.
Onboarding ini juga menjadi awal mula karyawan dapat melihat sudut pandang perusahaan, jika HRD tidak dapat memberikan penjelasan detail akan terjadi GAP antara karyawan dengan perusahaan.
4. Menyusun dan Memperbarui Kebijakan
Kebijakan perusahaan harus terus diperbaharui sesuai perkembangan jaman maupun jika ada perubahan / pembaharuan dari Pemerintah. Tugas HRD-lah untuk mengusulkan dan mengajukan kebijakan baru ini ke perusahaan. Atau, jika ada peristiwa yang terjadi namun belum tercakup dalam kebijakan yang sudah ada, HRD harus segera menangani dan membuat kebijakan baru agar kejadian yang sama tidak terjadi lagi.
5. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Perusahaan
Lingkungan kerja yang kondusif dan hubungan yang menyenangkan antara sesama karyawan maupun hubungan perusahaan dan karyawan adalah salah satu goal HRD. Selain perekrutan, menjaga turnover karyawan tetap rendah juga merupakan tugas HRD.
Tugas HRD bukan hanya membuat peraturan, tetapi juga harus mampu menjaga dan mengimplementasikan peraturan perusahaan terhadap seluruh karyawan guna memaksimalkan efektifitas dan kinerja karyawan. Untuk menjaganya, HRD harus menjaga pemenuhan hak karyawan, seperti pemberian hak upah, hak cuti, bonus bahkan mengurus administrasi karyawan seperti aturan pengajuan cuti, absensi sampai dengan pemgembangan diri melalui berbagai training atau seminar.
Seorang HRD harus disiplin dan tegas, karena ia merupakan panutan dalam perusahaan. Ketika menjalankan tugas sebagai HRD, resiko kurang disukai oleh karyawan lainnya sudah menjadi rahasia umum. Bagaimanapun, agar perusahaan tetap terjaga dengan baik, aturan tetap harus tegak dan tidak pandang bulu.
Aturan Reward and Punishment harus benar-benar dijaga dan dilakukan oleh HRD. Hal ini dapat dilakukan dengan sistem penilaian kinerja yang dilakukan HRD. Sistem KPI (Key Performance Indicators) sering sekali terdengar belakangan ini, dan dapat dijadikan acuan dalam pemberian Reward atau Punishment agar lebih fair dan transparan.
6. Pelatihan dan Pengembangan
Dalam dunia kerja, tentu kita sering menemukan karyawan mempunyai bakat atau kemampuan terpendam. Konteks ini dimana kondisi karyawan merasa kurang percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya. Maka, dari itu HRD dapat mengetahui kemampuan setiap karyawannya.
HRD pun mendukung sepenuhnya untuk mengasah kemampuan tersebut, dengan memberikan program-program pendidikan atau pengembangan untuk karyawan.
Dengan adanya pengembangan kemampuan ini, karyawan merasa diperhatikan dan dihargai, kondisi ini menjadi hal penting bagi keberhasilan dari perusahaannya.
Bukankah aset berharga di perusahaan itu karyawan? Jangan sampai anggap remeh hal ini, agar karyawan dengan skill yang bagus tidak berpindah ke perusahaan lain yang lebih menghargai dirinya.
7. Perencanaan Dalam Karier
Perencanaan karir menjadi salah satu peran HRD, dimana HRD dengan manajemen perusahaan dapat merancang karir setiap karyawan. Hal ini menjadi salah satu, daya tarik di perusahaan sehingga setiap karyawan bekerja memiliki target dan terpacu motivasi untuk mencapai target. Peningkatan karir yang jelas di perusahaan menjadi salah satu taktik HRD dan manajemen perusahaan untuk mengurangi rasa ingin pindah ke perusahaan lain.
8. Kemampuan Manajemen Konflik dan Problem Solving
Berkumpulnya banyak orang dengan berbagai sifat dan latar belakang yang berbeda, pasti sedikit banyak akan menimbulkan konflik / masalah, termasuk di dunia kerja. HRD bertindak sebagai penengah dan harus bersikap netral. Penyelesaian masalah harus cepat diselesaikan, salah satu cara adalah komunikasi. HRD yang profesional harus adil dan tidak memihak salah satu pihak, keputusan harus cepat diambil agar masalah tidak berlarut dan merusak tatanan perusahaan maupun efektifitas dan kinerja karyawan terganggu.
9. Membuat sistem Human Resource
Membuat berbagai sistem Human Resource dalam perusahaan sehingga seluruh sumber daya dalam perusahaan mampu bekerja secara efektif dan efisien. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat SOP (Standard operating procedure), pembagian job description, berbagai workshop dan training, pengembangan sistem perusahaan, dan lain sebagainya.
10. Memiliki Kemampuan Komunikasi, Intrapersonal dan Negosiasi yang baik
Sebagian besar tugas dan tanggung jawab HRD melibatkan hubungan interaksi dengan sesama manusia. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik namun tetap tegas, tentunya sangat diperlukan. Seorang HR harus dapat melihat dan merasakan kondisi / keadaan / situasi dengan baik dan dengan segera dapat mengatasinya dengan cara yang sesuai. Jika harus terjun untuk berbicara di depan publik, tentunya kemampuan ini akan sangat membantu.
Kemampuan intrapersonal, seperti mendengarkan dengan sabar keluh kesah, memiliki rasa empati terhadap masalah yang dihadapi karyawan dan memiliki kemampuan problem solving, tentunya merupakan modal dasar seorang HRD.
Kemampuan negosiasi pasti sangat diperlukan saat deal gaji antara kandidat dan perusahaan. Menjadi penengah agar kedua belah pihak menyetujui untuk bergabung dalam hubungan kerja.
Apakah Anda memiliki skill yang diatas? atau, sudah berkarir sebagai HRD tetapi perusahaan tidak mendukung skill kalian? Kami punya solusinya, Banyak lowongan kerja di perusahaan partner Snap.Careers bagi Anda yang ingin berkarir di bagian HRD.
Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa peran HR jaman sekarang telah berkembang menjadi lebih strategis dan kompleks dalam menyikapi dinamika dunia kerja modern sesuai dengan yang sudah dijabarkan dalam artikel ini. Selain itu, kemampuan HR untuk beradaptasi dengan perubahan, menerapkan analisis data, dan memimpin perubahan organisasi juga menjadi aspek penting. Dengan memahami sepuluh keterampilan kunci ini, seorang HR profesional dapat menjadi pelaku perubahan yang membantu organisasi menuju kesuksesan di era pekerjaan yang terus berkembang. Dengan demikian, mengenal dan menguasai strategi HR pada zaman sekarang bukan hanya menjadi keharusan, melainkan sebuah langkah strategis untuk memastikan relevansi dan dampak positif dalam menjawab tantangan masa depan.
Segera update CV dan melamar posisi tersebut HR atau posisi lain yang Anda minati. Yuk, cek website https://snap.careers/ untuk mendapatkan perusahaan yang kalian inginkan.
Hello my name is Binar, I'm graduated in Industrial & Organizational Psychology. I'm currently learning about Social Media Marketing and Copywriting. and I kinda loved that!
Hopefully through this blog. We can share and learn together✨🚀
-
Binar Purwaningrumhttps://blog.snap.careers/author/snap-careers/
-
Binar Purwaningrumhttps://blog.snap.careers/author/snap-careers/
-
Binar Purwaningrumhttps://blog.snap.careers/author/snap-careers/
-
Binar Purwaningrumhttps://blog.snap.careers/author/snap-careers/