Setiap individu memiliki minat dan kriteria berbeda dalam memilih pekerjaan atau perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan karirnya. Dua jenis perusahaan utama yang sering dipilih adalah StartUp dan Corporate. Meski keduanya memiliki daya tarik masing-masing, baik dari segi budaya kerja maupun potensi pertumbuhan karir, keduanya juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan matang-matang sebelum mengambil keputusan. Saat mempertimbangkan StartUp vs Corporate, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah budaya kerja perusahaan.
Startup sering kali menyediakan lingkungan yang dinamis, kreatif, dan fleksibel di mana karyawan mempunyai kesempatan untuk berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan perusahaan. Sebaliknya, Corporate sering kali dikenal karena strukturnya yang lebih hierarkis dan formal, dengan proses yang jelas. Pertimbangkan juga faktor-faktor seperti peluang pengembangan karier, stabilitas keuangan, kebijakan perawatan kesehatan karyawan, dan nilai-nilai perusahaan. Dengan memahami kebutuhan dan preferensi pribadi Anda, Anda dapat membuat pilihan yang tepat berdasarkan tujuan karir Anda.
Apa itu StartUp?
Berasal berasal dari Bahasa Inggris yang berarti “Baru Mulai”, yang artinya adalah perusahaan yang baru saja dimulai atau sedang dalam fase pengembangan merintis usaha untuk menemukan pasar yang tepat. Sering diartikan sebagai “Perusahaan Online/Digital” atau “Perusahaan Teknologi”, contoh StartUp di Indonesia adalah Tokopedia, Gojek dan Traveloka.Â
Mereka cenderung beroperasi dengan struktur yang lebih fleksibel dan progresif, memungkinkan karyawan untuk berkontribusi secara langsung pada pengembangan perusahaan. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, StartUp memiliki potensi untuk tumbuh dengan cepat dan menjadi pemain utama di industri tertentu.
Apa itu Corporate?
Perusahaan corporate / korporasi merupakan gabungan atau kumpulan dari beberapa orang yang berbagi kepemilikan perusahaan berupa saham yang dapat diperjualbelikan. Kepemilikan saham dibuktikan dengan obligasi / sertifikat saham yang termasuk dalam perhitungan laba rugi perusahaan. Perusahaan corporate biasanya lebih stabil dan lebih rapi struktur sistem manajemennya.
Dalam lingkungan corporate, karyawan sering memiliki kesempatan untuk berkembang secara profesional dan membangun karir jangka panjang. Program pelatihan dan pengembangan sering disediakan untuk membantu karyawan meningkatkan keterampilan mereka dan naik ke tingkat yang lebih tinggi dalam organisasi. Selain itu, perusahaan corporate juga sering menawarkan paket kompensasi dan manfaat yang komprehensif bagi karyawannya, termasuk tunjangan kesehatan, program pensiun, dan bonus kinerja.
6 Perbedaan Antara StartUp dan Corporate
Ada beberapa perbedaan penting antara bekerja di StartUp dan corporate yang harus Anda pertimbangkan sebelum memutuskan jalur karir. Lingkungan kerja StartUp cenderung lebih dinamis dan fleksibel. Anda akan terlibat dalam berbagai proyek dan tugas, namun dalam lingkungan corporate tugas dan tanggung jawab cenderung lebih terstruktur dan jelas. Meskipun di perusahaan startup Anda mungkin mempunyai kesempatan untuk secara langsung mempengaruhi arah dan strategi perusahaan, apabila di corporate keputusan-keputusan ini sering kali dibuat oleh manajemen. Selain itu, budaya kerja kedua jenis perusahaan ini juga mungkin berbeda, StartUp sering kali menekankan kolaborasi, inovasi, dan fleksibilitas, sedangkan corporate menekankan hierarki dan proses terstruktur. Memahami perbedaan-perbedaan ini akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik tentang jalur karir Anda selanjutnya. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui mengenai perbedaan bekerja di perusahaan StartUp dan Corporate
1. Jam Kerja
Perusahaan corporate mempunyai struktur organisasi dan sistem yang lebih jelas dan lebih stabil. Sehingga sistem yang rapi dan terintegrasi sudah diterapkan di perusahaan corporate. Kehadiran dan jam kerja karyawan sudah mutlak harus diikuti oleh seluruh karyawan. Karena sistem absensi hingga penggajian karyawan pasti sudah terintegrasi dengan sistem perusahaan. Jika ada pelanggaran jam kerja karyawan, pasti akan terdeteksi dan terkoneksi dengan sistem HRD baik untuk surat peringatan hingga pemotongan gaji karyawan.Â
Sedangkan, pada perusahaan StartUp, biasanya jam kerja yang lebih fleksibel bahkan karyawan juga bisa menentukan sendiri jam kerja maupun lama kerja mereka. Banyak sekali perusahaan StartUp yang menerapkan sistem karyawan untuk bekerja secara online, remote atau work from home. Alasan ini dilakukan karena fokus perusahaan adalah target yang dicapai sehingga kehadiran karyawan di kantor dan jam kerja bukan merupakan hal yang penting. Sering kali jam kerja yang sangat panjang terjadi di perusahaan StartUp karena fokus perusahaan untuk mencapai target.
Baca juga : Kenali Penyebab Munculnya Budaya Kerja Tidak Sehat Hingga Karyawan Resign
2. Gedung Kantor atau Tempat Kerja
Umumnya, perusahaan Corporate mempunyai ruang kantor rapi bersekat di gedung perkantoran. Banyak ruangan antar divisi maupun ruangan yang membedakan tingkatan manajer, General Manager maupun untuk tingkat Direktur dapat terlihat jelas. Kegunaannya adalah untuk menjaga kerahasiaan masing – masing divisi dan pembatasan interaksi karyawan.
Sedangkan pada perusahaan StartUp, umumnya menggunakan Co-working space yang sangat populer belakangan ini. Bahkan, banyak perusahaan StartUp menggunakan rumah yang nyaman sebagai kantor atau ruangan kecil tanpa sekat sehingga komunikasi terjalin lebih efektif. Dalam pemikiran mereka, ruangan kantor yang rapi tersekat tidaklah menjadi prioritas utama, melainkan ruangan yang nyaman dapat memaksimalkan kinerja dan komunikasi team adalah yang terpenting.
3. Hubungan Kerja dan Aturan Berpakaian
Penampilan karyawan harus rapi, baik penampilan diri, busana yang dikenakan hingga pemilihan sepatu kerja, haruslah yang berpenampilan profesional. Busana yang dikenakan lebih kaku / formal, seperti: jas formal, kemeja lengan panjang dan celana bahan, blouse dan rok kerja bahan selutut hingga menggunakan kemeja batik resmi. Bukan hanya penampilan yang harus formal, melainkan dari tutur kata, gaya bicara maupun hubungan kerja dengan kolega terasa lebih individualis dan sangat formal dalam perusahaan Corporate. Hubungan profesional antara atasan dan bawahan terasa sangat formal, harus terjaga dan terbatas sesuai dengan sopan santun kerja. Termasuk di dalamnya adalah hubungan jenjang jabatan maupun antar divisi terasa seperti tersekat-sekat.
Berbeda dengan perusahaan StartUp, vibes kerja yang lebih santai dalam batas sopan lebih terasa dalam hubungan kerja. Hubungan antara atasan dan bawahan lebih cair sehingga mempermudah koordinasi dan kerjasama team. Juga, pemilihan busana hingga sepatu, tidak ada aturan formal. Mereka mengizinkan karyawan untuk berpakaian casual, seperti: celana jeans dan kaos berkerah.
4. Tugas dan Tanggung Jawab
Perusahaan Corporate sangat terstruktur dan lebih jelas pengaturan tugas, kewajiban dan tanggung jawab pekerjaan masing – masing karyawan, bahkan sudah dijelaskan sejak awal masuk bekerja. Perusahaan corporate mempunyai karyawan lebih banyak sesuai tugas dan fungsi masing – masing dalam satu divisi. Pengaturan dilakukan sesuai dengan tingkatan jabatan seseorang dalam perusahaan.
Sedangkan, dalam perusahaan StartUp, pengaturan tugas dan tanggung jawab karyawan sering kali berubah dan bertambah seiring tenggat waktu target yang dituju. Karyawan yang bekerja lebih sedikit sehingga sering kali mereka melakukan tugas dan tanggung jawab yang luas. Semua karyawan dituntut untuk multitasking, efisien dan mampu mencapai target perusahaan.
5. Gaji dan Tunjangan Kerja
Karena adanya sistem yang telah terstruktur rapi, maka pengaturan besarnya gaji, tunjangan karyawan, bonus, biaya lembur hingga persentase kenaikan gaji sudah diatur secara tertulis dalam peraturan perusahaan Corporate. Biasanya, KPI (Key Performance Indicators) merupakan tolak ukur dalam perhitungan kenaikan gaji dan bonus karyawan setiap tahunnya.
Sistem yang berbeda dalam perusahaan StartUp, umumnya gaji yang diberikan bersifat all-in, tidak ada tunjangan, bonus karyawan maupun biaya lembur. Akan tetapi, jika Anda mempunyai keahlian / kemampuan / skill yang sangat baik dalam mendukung kemajuan perusahaan, anda dapat dengan segera memiliki gaji tinggi. Tugas, kewajiban dan tanggung jawab karyawan serta jam kerja yang tinggi sangat dituntut dan sangat berpengaruh dalam perhitungan persentase kenaikan gaji. Penghasilan perusahaan atau kemampuan finansial perusahaan StartUp merupakan ujung tombak dari sistem penggajian karyawan. Hal ini dikarenakan pendapatan perusahaan yang belum stabil.
6. Jenjang Karir dan Jabatan
Jenjang karir maupun jabatan pada perusahaan Corporate lebih terjamin dan tertulis jelas. Umumnya dinilai dari kinerja karyawan, performa kerja dan lama bekerja di perusahaan tersebut. Perusahaan Corporate pasti sudah memiliki sistem penilaian / evaluasi kinerja karyawan dan struktur jabatan organisasi yang sangat jelas dan cenderung tetap.
Bagi perusahaan StartUp, jenjang karir atau jabatan tidak terlalu penting. Hal ini disebabkan karena perusahaan StartUp merupakan perusahaan baru dan sedang berjuang untuk pengembangan bisnis, sehingga semua karyawan diharapkan bekerja maksimal dan tidak memandang jabatan tertentu.
Kesimpulan Penulis
Jika preference anda adalah keteraturan dan kepastian dalam mengejar karir dan jabatan, maka bekerja pada perusahaan Corporate akan lebih cocok bagi Anda.
Tetapi, jika anda lebih berjiwa bebas, tidak terlalu suka mengikuti peraturan dan lebih menyukai tantangan, maka gejolak kerja pada perusahaan StartUp akan lebih menantang bagi Anda.
Saran yang penulis dapat berikan adalah akan lebih baik jika anda mempunyai pengalaman bekerja dalam perusahaan Corporate terlebih dahulu sebelum bereksplorasi dalam perusahaan StartUp. Dimana pengalaman dan aturan bekerja dalam Perusahaan Corporate sangat berguna untuk diimplementasikan dalam perusahaan StartUp agar anda dapat mengetahui dengan jelas aturan kerja dan budaya kerja yang baik.
Hello my name is Binar, I'm graduated in Industrial & Organizational Psychology. I'm currently learning about Social Media Marketing and Copywriting. and I kinda loved that!
Hopefully through this blog. We can share and learn together✨🚀
-
Binar Purwaningrumhttps://blog.snap.careers/author/snap-careers/
-
Binar Purwaningrumhttps://blog.snap.careers/author/snap-careers/
-
Binar Purwaningrumhttps://blog.snap.careers/author/snap-careers/
-
Binar Purwaningrumhttps://blog.snap.careers/author/snap-careers/